Wanifah Terancam Hukuman Mati Di Tiongkok |
Wanipah dalam pembelaannya mengatakan bahwa, heroin tersebut berada di dalam barang titipan yang dititipkan kepada Wanipah untuk dibawa ke Indonesia.
"Jadi awalnya Wanipah tidak tahu menahu mengenai barang yang dititipkan. Nah, dia merasa mendapat amanat untuk membawa barang itu ke Indonesia. Yang memberikan orang China," ungkap kuasa hukum Wanifah, Iskandar Zulkarnaen, di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (17/5/2015). "Ternyata dalamnya narkoba, seperti dijebak jadinya," lanjut Iskandar.
Nahasnya, Wanipah ditangkap di bandara sesaat sebelum dia terbang ke Indonesia untuk bertemu keluarganya setelah merantau sejak 2004 lalu. Dia ditangkap pertengahan 2010. Ditangkap di Bandara Xiaoshan, Hangzhou, China.
Keluarga yakin kalau Wanipah merupakan korban yang dijebak. Sebab, kecil kemungkinan Wanipah terlibat jaringan narkoba internasional.
"Kita melihat andaikan dia jaringan narkoba, bahkan kelas internasional, kecil sekali kemungkinan. Dari tingkat pendidikan dan keadaan ekonominya saat ini saja masih sulit," imbuh Iskandar.
Sudah tentu ini kondisi yang dimanfaatkan oleh jaringan mafia narkoba internasional yang memanfaatkan kelemahan BMI. Mengingat ketidaktahuan dan karena ingin menolong orang yang menitipkan barang. Tapi ternyata barang itu adalah barang ilegal.
Wanipah harusnya dieksekusi mati pada 2011. Tapi ditunda 2 tahun hingga 2013 sesuai surat pemberitahuan yang dilayangkan Kementerian Luar Negeri kepada orangtua Wanipah di Indramayu. Kini, baik Kemenlu atau BNP2TKI belum mendapat kepastian apakah Wanipah sudah dieksekusi mati atau belum.
0 komentar:
Post a Comment