728x90 AdSpace

TERKINI
Monday, 22 June 2015

Sekilas Tentang Ekonomi

Puisi Renesto Cardinal
Ernesto Cardinal
Aku terkejut bahwa aku sekarang membaca
dengan hasrat yang besar
hal-hal seperti ini
panen kapas meningkat 25%
ketimbang tahun lalu
ekspor kopi senilai US$124,2 juta 
sebagaimana diharapkan, produksi gula melonjak 13,6%
produksi jagung melorot 5,9%
emas merosot 10% karena
serangan tentara contras* di area pertambangan
demikian juga, kerang-kerangan...
Sebelumnya, kapan fakta-fakta tersebut menarik minatku?
Itu karena sekarang kesejahteraan kita,
mungkin semakin merosot,
yang akan dipersembahkan 
bagi setiap orang.
Ketertarikanku
kubaktikan bagi rakyat, yah,
demi cintaku
pada rakyat. Masalahnya adalah
sekarang, hitungan semua itu menjadi kadar kecintaan. 
Emas berasal dari bumi, matahari padat 
yang dipotong jadi kotak-kotak, yang akan menjadi cahaya listrik, 
air minum
bagi si miskin. 
Kerang-kerang tembus cahaya, mengingatkan pada perempuan-perempuan pintar, harum seorang perempuan
yang muncul dari laut, dari gua bawah airnya
dan taman karang warna-warni, berupaya menjadi
tablet, bangku-bangku sekolah.
Sucinya kepedulian.
Ibu, kau tahu nilai segelas susu.
Kapas itu, sejumput dari awan-awan
--kami memetik kapas dengan berdendang
kami menggenggam awan-awan itu dengan jari-jari kami--
yang akan menjadi atap seng, jalan raya, dan
sekarang, masalahnya, ekonomi apa yang puitis,
atau, bila tidak, apakah dalam Revolusi 
ekonomi memperhitungkan cinta,
punya kadar cinta.


(Ernesto Cardenal)


Keterangan:
* Contras adalah rakyat Amerika Latin yang dipersenjatai dan dibayar oleh pemerintah Amerika Serikat untuk mengacaukan, mensabotase revolusi Nikaragua

(Diterjemahkan oleh: Jonathan Cohen dan Danial Indrakusuma)

Kata

Awalnya
--sebelum ruang dan waktu tercipta--
ada Kata
Semuanya itu kemudian menjadi benar.
Puisi.
Segalanya hidup dalam bentuk kata.
Semuanya tadinya malam, dan lain sebagainya juga.
tak ada matahari, tak ada bulan, tak ada manusia atau
binatang, tak ada tanam-tanaman.
Tapi kata ada. (Kata yang penuh cinta, yang lembut.)
Misteri dan pada saat yang sama mengungkap misterinya.
Apa itu dan pada saat yang sama mengungkap apa itu.
"Kapan pada awalnya belum ada seorang pun
ia menciptakan kata-kata
dan memberikannya pada kita, layaknya umbi-umbian"
...

Saat semuanya masih malam, saat
semua keberadaan masih kabur, sebelum ada keberadaan- keberadaan,
ada suara, kata yang jelas
sebuah lagu di tengah malam.

Pada awalnya adalah lagu.
Menyanyikannya agar ia dapat menciptakan kosmos.
Dengan alasan itu segalanya bernyanyi.
Mereka tak akan menari kecuali bersanding dengan kata
(sehingga dunia bisa diciptakan)

Kita adalah kata
dalam satu dunia yang dilahirkan kata
dan yang bisa ada sebagai sesuatu yang dikatakan.
Layaknya rahasia dua pecinta di tengah malam.
Cakrawala yang mendeklarasikan diri dalam huruf-huruf neon.
Masing-masing malam saling bertukar rahasia.
Rakyat adalah kata-kata. 
Karenanya seseorang bukan seseorang bila tak bertukar kata.
Dan karenanya setiap orang adalah dua
atau bukan seseorang sama sekali.
Setiap orang dipersembahkan bagi orang lainnya.
Aku bukan apa-apa bila bukan kau!
Seseorang adalah aku nya kau
atau seseorang tak'kan menjadi apa-apa.
Aku bukan apa-apa bila melebihi kau, juga bila sebaliknya
aku bukan!
Aku ya. Aku Ya buat kau, buat kau yang buat ku,
buat kau yang buat ku.
Rakyat bertukar kata, kukatakan,
bila tidak kata-kata mereka tak akan menyentuh apa pun
bagai gelombang kosmos yang tak bisa ditangkap satu radio pun,
layaknya pesan-pesan pada planet-planet tak berpenghuni,
atau berteriak di (padang) bulan yang hening
atau panggilan telpon di rumah kosong.
(Seseorang yang sendirian tak mungkin ada.)
Aku ceritakan lagi, cintaku:
Aku adalah kau dan kau adalah aku.
Aku adalah: cinta.

(Ernesto Cardenal)

Ernesto Cardenal adalah seorang pastor, penyair, aktivis politik yang setelah kemenangan revolusi, menjadi Menteri Kebudayaan Nikaragua.

(Diterjemahkan oleh: John Lyons dan Danial Indrakusuma)
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Post a Comment

Item Reviewed: Sekilas Tentang Ekonomi Rating: 5 Reviewed By: Unknown