Selamatkan BMI, Hapus Hukuman Mati |
Adapun Kementerian Luar Negeri menyatakan sebanyak 229 warga Indonesia terancam hukuman mati di luar negeri hingga Februari 2015. Mayoritas warga Indonesia yang terancam eksekusi mati berada di Malaysia, Arab Saudi, dan Tiongkok.
Pada tahun 2015 ini pula BMI asal Bangkalan, Siti Zaenab dan Karni binti Medi Tarsim, BMI asal Brebes, dieksekusi mati di awal pemerintahan rejim borjuis Jokowi.
Nisma Abdullah, Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Serikat Buruh Migran Indonesia (DPN SBMI) mendesak Presiden Jokowi untuk berusaha secara maksimal membebaskan ratusan BMI yang terancam hukuman mati di luar negeri. "Nagara harus membela dan menyelamatkan BMI yang merupakan pahlawan Devisa," kata Nisma disela-sela pendampingannya terhadap anggota SBMI di Cirebon, Jumat, 26 Juni 2015.
Menurut Nisma, Pemerintahan borjuis tidak bisa diharapkan karena 2 nyawa sudah melayang terpancung dan karenanya semua buruh dan rakyat harus serentak mendesak penyelamatan BMI.
Nisma mengatakan upaya mengirim surat kepada pemimpin negara lain adalah tindakan normatif sementara BMI yang terancam hukuman mati adalah keadaan darurat. "Seharusnya negara menyatakan negara dalam keadaan berkabung saat Siti Zaenab dan Karni dieksekusi. Jokowi tidak perduli, padahal ini darurat," tegas Nisma.
0 komentar:
Post a Comment