728x90 AdSpace

TERKINI
Sunday 5 July 2015

Kasus Banyak, Indramayu Tetap Pengirim Tertinggi Buruh Migran

BMI Indramayu dan permasalahannya
Bupati Indramayu, Anna Sophanah
KORANMIGRAN - Indramayu terus gencar mengirim Buruh Migran Indonesia (BMI) kendati jumlah permasalahan yang dihadapi BMI terbilang tinggi. Bahkan hal itu tidak membuat pemerintah daerah untuk mengantisipasi pengiriman yang tinggi karena memang jumlah lapangan kerja sangat minim dan upah buruh sangat murah di Indramayu.
"Industri di kita tidak banyak berkembang. Indramayu pun sebagai pemasok beras nasional, terlebih adanya lahan abadi sehingga untuk industri terbatas," tutur Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Indramayu Daddy Haryadi.
Daddy menambahkan, untuk menaikkan taraf hidup pun menjadi dorongan kuat sehingga sebagian masyarakat Kabupaten Indramayu memilih bekerja di luar negeri. Padahal, jumlah kasus yang dialami BMI asal Indramayu masih tinggi.
Menurut data Disnakertrans Kabupaten Indramayu pada tahun 2013, jumlah BMI yang tersangkut masalah bisa mencapai 60 kasus. Sementara data tahun 2014 lalu tercatat 43 kasus yang dilaporkan. Namun, jumlah kasus yang dialami BMI asal Kabupaten Indramayu tergolong tinggi bila dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Barat.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa jumlah yang tercatat tersebut bukanlah merupakan angka riil kasus yang terjadi. Pasalnya, banyak kasus yang tidak dilaporkan oleh BMI dan keluarganya kepada instansi terkait.
Meskipun kasus masih tinggi, jumlah peminat pun tetap saja tinggi. Bahkan, Kabupaten Indramayu sebagai daerah pengirim BMI terbesar di Jawa Barat. Diketahui, sebanyak 17.849 orang berangkat ke luar negeri pada 2013. Sementara pada 2014 meningkat menjadi 19.428 orang. "Terjadi peningkatan sekitar 30 persen," ucap Daddy.
Diketahui pula bahwa pemerintah kabupaten Indramayu hanya mengupayakan program CSR perusahaan yang ada di Indramayu sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan BMI melalui pelatihan keterampilan. Pemerintah percaya dengan meningkatkan keterampilan BMI bisa merubah minat hanya mau menjadi Buruh Migran formal. "Jadi kami dorong agar yang berangkat ke luar negeri adalah orang-orang yang punya keahlian dan kompetensi," ujarnya.
Selain itu, pihaknya optimistis akan terjadi penurunan minat warga menjadi BMI lantaran adanya moratorium pengiriman BMI ke Timur Tengah. Dampak dari moratorium itu, jumlah BMI asal Indramayu menjadi berpindah ke negara lain dan paling banyak dikirim ke Taiwan.
Pada 2014, dari 19.428 orang, sebanyak 58,57 persen bekerja di Taiwan, Singapura (12,53 persen), Oman (11,81 persen), dan Hong Kong (7,05 persen). Selebihnya tersebar di Malaysia, Brunei Darussalam, Bahrain, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
Bupati Indramayu Anna Sophanah mengakui permasalahan BMI merupakan pekerjaan rumah yang berusaha dientaskannya dan memerlukan sinergi dengan semua pihak agar hal itu bisa diselesaikan. Salah satu upaya menekan minat warganya bekerja di luar negeri adalah dengan membekali mereka dengan keterampilan dan keahlian.
"Jumlah peminat memang masih tinggi, tapi jika tidak ada upaya pelatihan-pelatihan, tentunya jumlah yang berangkat akan lebih tinggi lagi," tuturnya seusai upacara peringatan Hari Kartini di Pendopo Indramayu.
Tingginya minat warganya menjadi buruh migran, diakui Bupati, salah satunya disebabkan Kabupaten Indramayu telat membangun SDM. "Sebelum tahun 2000, IPM pendidikan Kabupaten Indramayu terbawah se-Jawa Barat. Akibat starting point kita lambat, maka untuk mengejarnya pun susah," ucapnya.
Namun, selepas tahun 2000, Anna menyebutkan, mulai ada gerakan sadar pendidikan sehingga terjadi peningkatan IPM. Bahkan, IPM yang paling tinggi adalah daya beli, di mana Kabupaten Indramayu di peringkat kesembilan se-Jawa Barat pada 2014.
Kesaksian Rusmini (35), BMI asal Desa Sendang Kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu, yang merupakan salah seorang BMI yang baru pulang dari Abu Dhabi mengaku bahwa dia lebih memilih bekerja di luar negeri lantaran gajinya besar. Apalagi, dia tak memiliki sawah untuk digarap, sedangkan jika hanya menjadi buruh tani, upahnya sangat kecil.
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Post a Comment

Item Reviewed: Kasus Banyak, Indramayu Tetap Pengirim Tertinggi Buruh Migran Rating: 5 Reviewed By: Unknown