Lebih dari separuh penduduk Indonesia berada dibawah garis kemiskinan atau sekitar 117 juta jiwa. Photo Istimewa. |
KORANMIGRAN - Semakin banyak rakyat masuk golongan miskin karena mereka menganggur. Padahal ada begitu banyak lapangan pekerjaan namun mereka tidak bisa bekerja. Sebab kaum kapital atau pengusaha memang menginginkan pengangguran mengantri untuk mendapat pekerjaan.
Ini adalah siasat kapitalis jika sewaktu-waktu buruh menuntut kenaikan upah dengan mudah kapital memecat buruh tersebut kemudian mengganti dengan pengangguran yang tengah mengantri untuk mendapat pekerjaan.
Padahal kalau dipikir, semakin banyak pekerja semakin banyak juga hasil produksi. Tentu saja semakin banyak pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk dan tentunya lebih banyak uang untuk memberi upah kepada pekerja.
Namun kaum kapitalis tidak lantas berfikir seperti itu karena mereka lebih menginginkan keuntungan besar dengan modal sekecil mungkin. Meski ada banyak mesin-mesin yang mereka miliki tetapi mereka lebih suka menjalankan pabriknya dengan jumlah produksi 50 persen atau 75 persen sepaya barang yang ada di pasar lebih sedikit hingga mereka dapat menjual barangnya dengan harga lebih tinggi.
Tujuan utama produksi kapitalisme bukan untuk memenuhi kebutuhan rakyat, tetapi untuk produksi secepat mungkin dan semurah-murahnya. Dengan begitu perusahaan dapat meningkatkan keuntungannya di pasar.
Kapitalis tidak suka jika rakyat hidup berkecukupan, kapitalis tidak ingin penderita gizi buruk mendapat makanan yang cukup, dan kapitalis juga tidak akan membiarkan mereka yang sakit mendapat pengobatan sepenuhnya.
Bahkan kapitalis lebih suka membiarkan anak-anak hidup dijalan ketimbang membangun rumah dan memberikan pendidikan untuk mereka.Semua itu bertujuan agar rakyat tetap menderita dan menambah jumlah pengangguran, sementara mereka terus meraup keuntungan.
Kapitalis beralasan tidak memperbanyak pekerja karena adanya sejumlah teknologi baru untuk mempermudah proses produksi. Padahal dengan teknologi baru dan pekerja yang banyak justru mempercepat produksi dan jam kerjapun berkurang. Namun kapital tetap kapital, mereka melakukan itu untuk mengurangi biaya pengupahan.
0 komentar:
Post a Comment