728x90 AdSpace

TERKINI
Wednesday 10 February 2016

Jika Papua Itu Kita

Kontradiksi kekayaan alam papua dan kemiskinan penduduk pribuminya.
Sham, Sekjen Pembebasan memberikan orasinya mewakili PPRI untuk bersolidaris menolak ekspedisi NKRI. Photo: Koalisi Masyarakat sipil.
KORANMIGRAN - Indonesia adalah negara yang kaya, selain kaya akan sumber daya alamnya juga kaya akan budaya. Bermacam-macam kultur budaya, suku bangsa menyatu di dalamnya menjadi satu yaitu Indonesia.

Di Indonesia paling timur terdapat satu suku bangsa yang terkenal dengan ras kulit hitam, sering juga orang menyebut mereka mutiara hitam dari timur, itulah Papua. Satu pulau yang terdiri dari dua Provinsi yaitu Papua Barat dan Papua, yang berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini.

Siapa sangkah, dari daratan maupun lautan Papua memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat kaya, hingga membuat siapa pun pengusaha baik dari luar maupun dalam negeri tergiur oleh kekayaannya.

PT. Freeport Indonesia adalah perusahan tambang emas asal Amerika yang telah puluhan tahun mengeruk keuntungan dari tanah Papua, entah sudah berapa besar keuntungan yang didapat oleh perusahaan ini. Dan kabar mengejutkan terakhir datang dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said, bahwa kontrak PT. Freeport Indonesia akan berakhir pada tahun 2021 namun renegosiasi perpanjangan kontrak hingga 2041 telah dilaksanakan.

Sejak tahun 1971 sampai sekarang perusahaan tambang emas ini mulai menggali tanah Papua, dengan keuntungan rata-rata pertahunya sebesar Rp.40Triliun. Angka yang fantastis, namun sayangnya tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan penduduk Papua.

Tanah yang kaya akan SDA tapi kemiskinan masi menjadi persoalan utama bagi warga Papua, minimnya pendidikan yang mereka dapatkan membuat Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi terbelakang, kurangnya layanan kesehatan menyebabkan mereka rentan terkenan virus berbahaya bahkan merengut nyawa mereka, serta kekerasan Militerisme pelanggar Hak Asasi Manusia (HAM) yang tiada pernah berakhir di tanah Papua seolah menjadi mimpi buruk bagi anak cucu mereka yang setiap saat harus menyaksikan keluarga mereka berlimpahan darah dan tewas mengenaskan.

Lalu siapa penyebab bencana, derita, penindasa, diskriminasi serta penghisapan yang dialami saudara kita di Timur sana ? Tidak lain adalah mereka, Diktator yang dijalankan sistem Kapitalisme yang tidak berpri kemanusiaan, seperti binatang yang kelaparan memangsa saudara kita dengan buasnya.

Serasa belum puas menindas rakyat Papua, Pemerintah Indonesia kembali mengirim tim ekspedisi ke Papua Barat untuk meneliti potensi SDA yang ada disana, dan anehnya dari 1200 personil yang dikirim sebagai tim ekspedisi, lebih dari setengahnya adalah anggota TNI/POLRI.

Inilah yang menjadi pertanyaan kawan-kawan dari Koalisi Masyarakat Sipil yang menggelar aksi Menolak Program Ekspedisi NKRI, di depan istana negara pada hari Selasa, 9 februari 2016.

"Ada kepentingan apa pasukan Militerisme ini dilibatkan sebagai tim ekspedisi ? dan sejak kapan mereka beralih profesi menjadi peneliti SDA ?" tanya salah seorang orator saat berorasi dalam aksi Menolak Program Ekspedisi NKRI di Papua Barat.

"Kalau benar ini tujuannya semata-mata penelitian kok yang dikirim lebih banyak personel TNI/Polri dibanding tim peneliti? Ini sangat militeristik” sambungnya lagi.

Sementara disisi lain ada 66 bayi dan balita mati di daeran Nduga, Papua Barat, yang sampai saat ini belum diketahui pasti mereka terjangkit Virus apa. Koalisi Masyarakat Sipil curiga pemetaan kekayaan alam dan manusia ini bertujuan untuk mempermudah dan memperlancar proses investasi asing masuk ke Papua.

Kebutuhan Papua akan dokter dan guru sangat mendesak, namun lagi-lagi yang dikirim oleh pemerintah adalah tentara, sudah begitu banyak tentara di Papua, bahkan jumlahnya melebihi populasi masyarakat pribumi.

Jika Papua itu kita, haruskah kita diam, duduk manis sambil bertopang dagu menyaksikan saudara kita ditindas bahkan di bunuh ?

Jika Papua itu kita, kenapa kita tegah membiarkan Pemerintah mendiskriminasi mereka seolah-olah mereka bukan bagian dari indonesia ? melaikan tanah jajahan.

Jika Papua itu kita, kenapa pemerintah tidak memberi peluang kepada penduduk asli Papua untuk mengelola SDA sendiri ? malah lebih memilih menggandeng investor asing untuk menguasai milik Papua.

Jika Papua itu kita, kenapa pemerintah setegah ? seolah-olah sedang memajang sapanduk di hadapa investor asing yang bertuliskan "PAPUA FOR SALE".

Dan jika Papua itu kita, mari bersolidaritas membebaskan Papua dari diskriminasi, penindasan, penghisapan, serta Militerisme.!
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

1 komentar:

  1. KISAH SUKSES SAYA JADI TKI – Ke Jepang, berkat bantuan Bpk DRS. AGUSDIN SUBIANTORO yang bekerja di BNP2TKI jakarta beliau selaku deputi Bidan penempatan BNP2TKI pusat no hp pribadi beliau 0823-5240-6469
    kisah cerita saya awal jadi TKI – Ke Jepang, berkat bantuan Bpk DRS AGUSDIN SUBIANTORO yang bekerja di BNP2TKI jakarta beliau selaku DEPUTI BIDANG PENEMPATAN BNP2TKI pusat no hp pribadi beliau 0823-5240-6469
    kisah cerita saya awal jadi TKI

    Disini saya akan bercerita kisah sukses yang menjadi kenyataan mimpi Beliau.
    KEGIATAN SEBELUM MENGIKUTI PROGRAM.
    Seperti para TKI dan TKW umumnya dan dengan kondisi ekonomi Keluarga saya yang pas-pasan saya ikut merasa prihatin dan menghendaki adanya perubahan ekonomi dalam keluarga saya. Saya lahir di salah satu kampung terpencil di kota surabaya jawa timur, dimana struktur tanah tempat kelahiran dia adalah pegunungan dengan mata pencaharian masyarakat sekitar petani dan beternak. Pengorbanan keluarga yang selama mendidik, membina dan membiayai hidup saya selama ini tak cukup hanya sekedar saya mengikuti jejak orang tua saya menjadi petani, saya harus membuktikan kepada keluarga untuk menjadi yang terbaik, tetapi dimana dan bagaimana? Sisi lain saya tau saya hanya lulusan SLTA sedangkan lowongan pekerjaan hanya diperuntukan bagi lulusan Diploma dan Strata 1.
    Pada pertengahan tahun 2016 saya bertemu dengan seorang teman lama di Jalan Raya waru sidoarjo. Dia memperkenalkan saya dengan salah satu pejabat BNP2TKI PUSAT, Beliau adalah KPL DEPUTI BIDANG PENEMPATAN BNP2TKI, DRS. AGUSDIN SUBIANTORO. Alamat BNP2TKI Jalan MT Haryono Kav 52, Pancoran, Jakarta Selatan 12770.
    Saya diberikan No Kontak Hp Beliau, dan saya mencoba menghubungi tepat jam 4 sore, singkat cerita saya'pun menyampaikan maksud tujuan saya, bahwa sudah lama saya mengimpikan bisa bekerja di japang. Beliaupun menyampaikan siap membantu dengan bisa meluluskan dengan beberapa prosedur , saya rasa prosedur itu tidak terlalu membebani saya. Dari sinilah saya menyetujui nya, yang sangat membuat Aku bersyukur adalah bahwa saya diminta melengkapi berkas untuk saya kirim ke kantor beliau dan sayapun disuruh menyiapkan biaya pengurusan murni sebesar Rp. 22.500.000. Inilah puncak kebahagiaan saya yang akhirnya saya bisa menginjakkan kaki di negeri sakura japang.
    Akhirnya saya mendapat panggilan untuk ke jakarta untuk dibinah selama 2 minggu lamanya, saya hanya diajarkan DASAR berbahasa japang. Makna yang terkandung di dalam'nya sangat luar biasa dirasakan oleh saya, tanggung jawab, disiplin, berani dan sebagainya merubah total karakter saya yang dulu cengeng dan kekanak-kanakan, walau kadangkala saya masih belum begitu yakin apakah dia bisa berangkat Ke Jepang dengan baik, akhirnya saya mendapat Contrak kerja selama 3 tahun lamanya di bidang industri.
    Rasa pasrah dan khawatir menghinggapi saya saat itu, seorang anak kampung berangkat ke Jepang dengan menggunakan pesawat terbang yang sebelum belum pernah saya rasakan sebelumnya. Jangankan naik di atas pesawat melihat dari dekatpun saya belum pernah sama sekali.Di Bandara Soekarno Hatta kami di temani oleh petugas Depnakertrans dan IMM Japan untuk melepas keberangkatan saya, rasa haru dan air mata sedih berlinang di pipih saya pada saat saya di izinkan prtugas untuk pamit kepada keluarga yang kebetulan saya diantar oleh paman di jakarta, kami saling berpelukan dan mohon salam dan restu dari orang tua dan keluarga.
    MASA MENGIKUTI PROGRAM KEBERANGKATAN DI JEPANG.
    Setibanya di NARITA AIRPORT Jepang, saya dijemput oleh petugas IMM Japan yang ada di sana, dan dia diantar ke Training Centre Yatsuka Saitama-ken untuk mengikuti pembekalan sebelum di lepas ke perusahaan penerima magang di Jepang. jika anda ingin seperti saya anda bisa, Hubungi Bpk deputy Bidan pempatan BNP2TKI, DRS. AGUSDIN SUBIANTORO ini No Contak HP pribadi Beliau: 0823-5240-6469 siapa tahu beliau masih bisa membantu anda untuk mewujudkan impian anda menjadi sebuah kenyataan.

    ReplyDelete

Item Reviewed: Jika Papua Itu Kita Rating: 5 Reviewed By: Zulkifly lamading