Nusron Wahid, Kepala BNP2TKI, photo: vivanews |
KORANMIGRAN - Rupanya pemerintahan Borjuis Jokowi lewat Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) memeberikan tekanan target untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk penempatan BMI sebesar Rp 1 trilun pada tahun 2015 ini.
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid menyatakan, biaya tersebut digunakan untuk kredit biaya penempatan BMI ke 7 negara. Yakni meliputi Singapura, Malaysia, Brunai Darussalam, Hongkong, Taiwan, Korea dan Jepang.
"Waktunya mepet tinggal 6 bulan, kami harus menyalurkan Rp 1 triliun. Nanti akan kami eksplore lebih jauh dengan bank-bank pelaksana," ujar Nusron, usai rapat koordinasi tentang KUR di Menko Perekonomian, kemarin (26/6).
Menurut Nusron, alokasi KUR tersebut dapat digunakan untuk memberangkatkan antara 60.000-75.000 BMI selama 6 bulan.
Bank-bank pelaksana yang ditunjuk untuk KUR penempatan BMI di antaranya adalah BRI, Mandiri, BNI, BII Maybank dan Sinarmas.
Penempatan BMI dengan memakai KUR ini kata Nusron lagi adalah cara pemerintah memberikan subsidi sebesar 12 persen.
"Bunga plus collection fee, sebenarnya 24 persen efektif. Tapi pemerintah kasih subsidi bunga 12 persen. Sehingga jatuhnya beban ke BMI hanya 12 persen efektif."
Skema KUR terhadap BMI ini, menurut Nusron, membuktikan bahwa pemerintah Jokowi komitmen dengan Nawa Cita dalam memberikan perlindungan BMI. Negara hadir dalam memberikan pelayanan dan meringankan beban BMI.
"Biasanya BMI kena bunga dari Koperasi dan China Trust 30-33 persen flat, setara dg 58-62 persen efektif. Ini lompatannya luar biasa," ujarnya
Dengan adanya skema KUR yang baru ini, diharapkan mulai 1 Juli nanti semua BMI yang akan berangkat sudah dapat menikmati skema pembiayaan murah dalam bentuk subsidi bunga.
Mantan anggota Komisi XI DPR yang membidangi keuangan dan perbankan itu menambahkan, dengan KUR maka para BMI bisa menekan biaya untuk pemberangkatan, termasuk saat menjalani pelatihan sebelum penempatan di luar negeri. Rencananya, BMI yang akan diberangkatkan per 1 Juli nanti bakal mulai mendapatkan KUR.
Nusron menegaskan, upaya meringankan beban bagi TKI itu merupakan bukti bahwa pemerintahan Joko Widodo punya komitmen tinggi tentang perlunya kehadiran negara dalam persoalan warganya. “Ini membuktikan bahwa pemerintah Jokowi berkomitmen dengan Nawacita dalam memberikan perlindungan TKI,” ucapnya.
Guna penyaluran KUR untuk TKI maka BNP2TKI menggandeng perbankan. Yakni BRI sebesar Rp 400 miliar, BNI dan Bank Mandiri masing-masing sebesar Rp 200 miliar. Sedangkan gabungan BII dan Bank Sinar Mas sebesar Rp 200 miliar.
Lewat hubungan telepon, Umi Sudarto, Ketua KP DPWLN SBMI Asia Fasifik mengkritik bahwa Kebijakan KUR ini sebagai upaya pemodal untuk melanggengkan keuntungannya dari BMI. Tragisnya bahkan BMI akan terus terjebak hutang dan bekerja hanya untuk melunaskan biaya penempatan yang menguntungkan PPTKIS dan Agensi Asing.
Langkah pemerintah menurunkan bunga KUR ini tidak berefek apapun terhadap pembiayaan penempatan yang cukup besar harus ditanggung BMI. Potongan upah yang harus ditanggung BMI adalah cara licik pemodal dan rejim pemerintah borjuis Jokowi untuk tetap melipatgandakan keuntungan dari bisnis buruh murah.
0 komentar:
Post a Comment