728x90 AdSpace

TERKINI
Monday 10 August 2015

Dampak Moratorium Timur Tengah, 5000 BMI Diselundupkan Setiap Bulan

Dampak Moratorium Penempatan BMI ke Timur Tengah
BMI yang Diseludupkan ke Arab Saudi, Photo: Kompas
KORANMIGRAN - Ditutupnya kawasan Timur Tengah (Moratorium) sebagai tujuan pengiriman Buruh Migran Indonesia (BMI) malah berdampak meningkatnya pelanggaran prosedur pengiriman BMI ke luar negeri.

Data yang dirilis Satuan Tugas TKI Kadin Indonesia menyatakan, setelah moratorium itu berlaku, setidaknya ada 5.000 buruh migran yang diseludupkan ke kawasan Timur Tengah.

"Jumlah yang ilegal mencapai 5.000 orang per bulan. Ini penyelundupan terbesar sejak ada moratorium itu," ujar Nofel Saleh Hilabi, Ketua Satuan Tugas TKI Ikadin pada pertengahan Juni 2015 yang lalu.

Sementara itu, hingga saat ini jumlah penyelundupan manusia yang terdeteksi oleh Satgas ke Arab Saudi saja telah mencapai 270 ribu orang. Arab Saudi  merupakan negara terbanyak yang menyerap buruh migran asal Indonesia.

"Karena memang pengiriman RI terbesar itu ke kawasan Timur Tengah, mencapai 70 persennya. Sedangkan sisa 30 persen itu ke Asia dan kawasan lain," lanjutnya.

Sementara itu Nisma Abdullah, Ketua Umum SBMI di Jakarta sudah mewanti-wanti pemerintahan rejim borjuis Jokowi untuk segera mengambil tindakan tegas membereskan dampak dari kebijakan pragmatis moratorium Timur Tengah ini. Beliau mengatakan bahwa SBMI bersama Pusat Perlawanan Rakyat Indonesia (PPRI) akan melakukan demonstrasi besar-besaran di depan istana mendesak  Presiden Jokowi untuk membuat langkah preventif dari dampak moratorium tersebut. 
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments
Item Reviewed: Dampak Moratorium Timur Tengah, 5000 BMI Diselundupkan Setiap Bulan Rating: 5 Reviewed By: Unknown