Cuaca ekstrim merengut nyawa salah satu pahlawan devisa. Photo: Istimewa. |
"BMI bernama Eka Suryani meninggal dunia karena kedinginan pada saat mandi, sebab saat ditemukan jenaza di dalam kamar mandi masih memegang sower dan dalam keadaan tidak mengenakan pakaian" tertulis dalam surat yang dikirim oleh Agensi ke KJRI Hongkong.
Cuca buruk di Hongkong yang mencapai 3`C pada saat kejadian yaitu hari Sabtu, menguatkan dugaan BMI tersebut meninggal karena kedinginan dan menurut tetangga korban yang juga BMI di Hongkong menjelaskan bahwa majikan melarangnya mandi menggunakan air hangat.
Eka Suryani bekerja selama kurang lebih 7 bulan sebagai Pekerja Rumah Tangga (PRT) dan diberangkatkan ke Hongkong oleh PT. Surabaya Yudha Citra Perdana pada tanggal 24 Juni 2015. Saat ini Agensi di Hongkong tengah menghubungi pihak PT. Surabaya Yudha Citra Perdana untuk segerah mengabarkan berita ini ke pihak keluarga yang ada di Indonesia.
Di dalam surat yang dikirim oleh pihak Agensi ke KJRI Hongkong, menegaskan bahwa pihak Agensi akan bertanggung jawab untuk memulangkan jenaza Eka Suryani ke Indonesia melalui kerja sama dengan pihak KJRI Hongkong.
0 komentar:
Post a Comment