 |
| Moment saat Pendidikan Hukum Ketenagakerjaan Hong Kong dan Perbaharuan Data BMI. Foto: Elya Rosa. |
KORANMIGRAN - Ada banyak pertanyaan tentang berapa sebenarnya besaran biaya penempatan Buruh Migran Indonesia (BMI) untuk sektor domestik, terutama penempatan di negara Hong Kong. Meskipun ada banyak regulasi yang diberlakukan, tapi pada prakteknya masih saja terjadi pelanggaran-pelanggaran yang kerap dilakukan oleh PPTKIS dan Agensi.
Bukan lagi kasus baru jika ditemukan PPTKIS melakukan pemotongan biaya penempatan secara berlebihan terhadap BMI. Jika dilihat berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Keja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.98 Tahun 2012, tentang komponen dan besaran biaya penempatan BMI sektor domestik di negara Hong Kong, BMI dikenakan biaya sebesar DHK.13.436 atau setara dengan Rp.14.780.400.
Jika dirincikan berdasarkan komponen, besaran biaya tersebut digunakan untuk:
Asuransi perlindungan BMI: Rp.400.000
Pemeriksaan psikologi: Rp.250.000
Pemeriksaan kesehatan: Rp.700.000
Paspor: Rp.255.000
Biaya pelatihan (600 jampel)
- Akomodasi dan konsumsi selama di penampungan (110 hari): Rp.5.500.000
- Peralatan dan bahan prektek: Rp.3.000.000
Jasa PPTKIS (1 bulan gaji): Rp.4.114.000
Jasa agency (10% dari gaji pertama): Rp.411.400
Tetapi setelah diberlakukannya Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.22 tahun 2014, tentang revisi pelaksanaan penempatan dan perlindungan BMI di Luar Negeri, Bab VII Komponen Biaya yang Dapat Dibebankan Kepada Calon BMI/TKI, Pasal 42 ayat 1, yang menghapus biaya jasa PPTKIS sebesar Rp.4.114.000.
Maka jelas bahwa seharusnya biaya penempatan yang dibebankan kepada BMI ke negara tujuan Hong Kong SAR hanya sebesar Rp.10.666.400. Tetapi pada kenyataannya banyak BMI masih dikenakan biaya penempatan yang berlebihan oleh PPTKIS.
0 komentar:
Post a Comment