728x90 AdSpace

TERKINI
Sunday, 5 July 2015

Ato Menjerit Minta Selamatkan Dari Hukuman Mati

BMI yang terancam hukuman mati di Arab Saudi
Keluarga Ato di Cirebon Histeris, Photo: Kompas
KORANMIGRAN - Nawali Hasan Ihsan alias Ato Suparto (41), Buruh Migran Indonesia (BMI) asal Cirebon di Arab Saudi, memohon pada Presiden Indonesia untuk mengirimkan bantuan hukum guna membebaskan dirinya serta dua temannya dari jeratan hukuman mati. Menurut Ato, saat ini dirinya tidak didampingi pengacara dan membuatnya sangat ketakutan setelah mendengar eksekusi mati terhadap Siti Zaenab dan Karni.
"Saya benar-benar memohon Presiden Joko Widodo minta tolong membantu kami di sini semaksimal mungkin. Tolong Pak, pengacara Indonesia sudah tidak ada karena sudah tidak ada uangnya. Kami takut masalah kami panjang dan tetap mendapat hukuman mati," kata Ato melalui pengeras suara hapenya saat menghubungi Ennah (45), kakaknya yang tinggal di Cirebon, Jawa Barat, melalui sambungan telepon seluler, Jumat  tanggal 17 April 2015 lalu. 

Di Cirebon, berita atas pelaksanaan eksekusi mati terhadap Siti Zaenab dan Karni membuat keluarga Ato sangat takut. Keluarga cemas Ato akan segera menyusul dieksekusi. Ennah terguncang dan tak henti menangis dan terus menjerit histeris. Keluarga begitu cemas mengetahui Ato terlibat masalah hukum. Ari, ibunda Ato bahkan terkena serangan stroke. 

Sambil terisak, Ennah menuturkan, Ato Suparto (40) sudah meninggalkan rumah sekitar 10 tahun lalu. Anak bungsu dari enam bersaudara itu meninggalkan Cirebon pada tahun 2005. Kepada keluarganya, Ato menginformasikan bahwa dia  diterima sebagai sopir pribadi di kawasan Mekkah. 

Pada 2011, Ato tersandung masalah. Ia bersama Siti Komalasari dan Agus terlibat cekcok dengan salah seorang TKI lainnya bernama Fatimah yang berujung pada tewasnya Fatimah.

"Jadi, masalahnya, Ato tidak membunuh majikan atau warga negara Arab, tetapi keributan sesama pekerja Indonesia yang menyebabkan kematian. Keributan itu juga tidak menggunakan senjata tajam," kata Ennah. 

Nama Nawali Hasan Ihsan ada dalam daftar 37 orang BMI di Arab Saudi yang terancam vonis hukuman mati. Sebelumnya, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Moh Iqbal mengatakan, sebanyak 228 BMI di seluruh Indonesia yang bekerja di berbagai negara di dunia kini menunggu eksekusi mati karena berbagai kasus hukum.


Tidak tercatat
Sementara itu dari informasi Dinas Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disnakertrans), Pemerintah Kabupaten Cirebon, Ato tidak terdaftar pada catatan Disnakertrans. Ato berangkat melalui PT Arunda Bayu pada 2006 lalu.

Salah seorang staf Disnakertrans Pemerintah Kabupaten Cirebon bahkan tidak mengetahui detail soal kepergian Ato. Mereka mengatakan bahwa pada tahun itu, Ato serta perusahaan tidak melapor.
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Post a Comment

Item Reviewed: Ato Menjerit Minta Selamatkan Dari Hukuman Mati Rating: 5 Reviewed By: Unknown