Deportasi BMI di Nunukan, Kalimantan Timur, Photo: Harian Terbit |
Asri (50), kepada Antara, di Nunukan, Jumat (23/10) malam, mengatakan, penyakit stroke dialaminya akibat pukulan rotan petugas penjara di Pusat Tahanan Sementara Manggatal Lahad Datu Negeri Sabah.
"Saya sakit begini karena seringkali dipukul pakai rotan di penjara pak. Setelah saya dipukul langsung badan lemas sampai tangan tidak bisa bergerak sampai sekarang," ujar Asri.
Asri yang mengaku baru pertama kali masuk Malaysia langsung tertangkap aparat kepolisian Malaysia pada Agustus 2015 karena tidak memiliki paspor sehingga dihukum selama tiga bulan.
Ia mengaku, penyakit tekanan darah tinggi yang dialami sejak masih berada di kampung halamannya itu tiba-tiba kambuh lagi ketika mengalami pukulan oleh aparat negeri jiran sebagai penyebab sakit stroke yang dideritanya itu.
Saat dijemput Asri terpaksa harus menggunakan kursi roda dari petugas Kesehatan Pelabuhan Tunon Taka dari KM Purnama Ekspres yang membawanya dari Tawau, Malaysia.
Saat itu petugas Kesehatan Pelabuhan malah mengatakan bahwa Asri kondisinya masih stabil karena sakit stroke yang dialaminya masih tergolong ringan namun kondisi fisiknya mengalami kelelahan karena perjalanan.
Atas dasar inilah kemudian petugas Kesehatan Pelabuhan tersebut hanya merujuk Asri kepada pihak Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) setempat.
0 komentar:
Post a Comment