Sebastian |
Sebastian adalah buruh PT. Tirta Alam sejahtera (TAS). Perusahaan yang memproduksi minuman Ale-Ale. Di Perusahaan Tirta Alam Sejahtera tersebut sering terjadi kecelakaan kerja. Topan, kawan Sebastian, yang juga bekerja di PT. Tirta Alam Sejahtera, beberapa bulan yang lalu mengalami kecelakaan kerja. 4 Jarinya harus diamputasi karena terjepit Mesin. Bukannya mendapatkan status yang layak atas pengorbanan kerja yang dia berikan, sebaliknya, Topan tetap menjadi buruh kontrak dengan pekerjaan sebagai buruh taman.
Tidak hanya Kecelakaan Kerja yang memicu aksi bakar diri kawan Sebastian. Status kerja para buruh di PT. TAS dimana mayoritasnya adalah buruh kontrak membuat miris. Meskipun pekerjaan buruh PT. TAS seharusnya tak bisa dikategorikan sebagai bagian dari pekerjaan waktu tidak tetap.
Meninggalnya beberapa karyawan karena penyakit Saraf Otak di duga oleh Sebastian disebabkan karena kondisi kerja dan kondisi perusahaan yang tidak layak.
Sebagai pengurus PUK SPAI-FSPMI PT. TAS fakta-fakta diatas menggugah kesadaran kritis dari Sebastian. Sebastian berharap aksi bakar dirinya akan menggugah banyak pihak, apakah Negara, Pemerintah, pihak perusahaan, bahkan serikat tempat ia bernaung, agar lebih serius memenuhi dan memperjuangkan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sebagaimana pesan terakhirnya di media sosial sebelum Sebastian melakukan aksi bakar diri tersebut.
Sebastian memang bukan Marsinah. Tetapi Sebastian dan Marsinah adalah symbol perjuangan kaum buruh. Apa yang dilakukan Sebastian memang berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Marsinah. 22 tahun yang lalu, Marsinah, yang memperjuangkan kebebasan berserikat dan kesejahteraan di Pabriknya, diculik, disiksa, diperkosa dan berakhir dengan kematian. Pelakunya adalah pihak perusahaan dan tentara yang menjadi beking perusahaan. Para pelaku hingga hari ini masih berkeliaran. Menikmati kekebalan hukumnya.
Memang Sebastian bukan dibunuh oleh tentara atau pengusahanya. Memang tidak. Tidak secara langsung. Tetapi secara TIDAK LANGSUNG perusahaan dan pemerintahan negeri ini telah MEMBUNUH Sebastian dengan kebijakan sistem buruh kontrak, dengan kondisi kerja tanpa perlindungan atas kecelakaan kerja dan penyakit, dengan ketimpangan sosial yang begitu tajam.
Bagi kami, Sebastian dan Marsinah adalah pahlawan perjuangan kaum buruh; pahlawan perjuangan bagi kebebasan politik dan keadilan sosial. Sebastian dan Marsinah telah Meninggal Dunia oleh kebiadaban sistem kapitalisme dan Militerisme yang menghisap, melumpuhkan, memiskinkan, menyiksa hingga membunuh. Namun, Sebastian dan Marsinah, akan hidup dalam sejarah perjuangan kaum buruh membebaskan dirinya dari penindasan Kapitalisme dan Militerisme. Sebastian dan Marsinah adalah Pahlawan Kami. Pahlawan Kaum Buruh.
Sekali lagi dan lagi kami teriakan:
- Tuntaskan kasus Marsinah. Tangkap, Seret dan Adili para Pelaku.
- Jadikan Marsinah dan Sebastian sebagai Pahlawan.
- Seret dan Adili Pengusaha dan Perusahaan yang tidak memberikan fasilitas Keselamatan Kerja bagi buruh-buruhnya.
- Hapuskan Sistem Buruh Kontrak.
0 komentar:
Post a Comment