Foto ilustrasi Anak Migran Suriah, Foto: Istimewa |
Satu gambar menunjukkan tubuh balita laki-laki yang tidak bernapas itu telungkup di atas pasir berombak, satu lagi menunjukkan seorang polisi paramiliter Turki menggendongnya.
Pihak berwenang Turki memperkirakan anak laki-laki itu adalah satu dari 13 migran Suriah yang tenggelam hari Rabu, ketika dua kapal kecil yang datang dari Turki menuju pulau Yunani Kos terbalik. Direktur Masalah Darurat Human Rights Watch yang berbasis di New York, Peter Bouckaert, mengutuk apa yang disebutnya “ketidakpedulian dan hambatan” dari para pemimpin Eropa terhadap migran yang berusaha melarikan diri dari perang dan kemiskinan.
Nitizen di Indonesia lewat facebooknya berpendapat bahwa negara-negara Arab yang merupakan negara terkaya didunia tidak melakukan apapun bagi pengungsi Syriah.
"Yup betul sekali, tuan-tuan bangsawan dan raja-raja yang gemar memamerkan kekayaannya, mobil sport super mahal, dilapisi emas, hewan peliharaan eksotis serta pesta pora privatnya tidak melakukan apapun," nilai Ignatius Mahendra.
Polisi paramiliter menggendong mayat anak migran yang tidak diidentifikasi, di pantai dekat Bodrum, Turki (2/9). |
"Mungkin mereka sedang sibuk mendanai ISIS, bekerja sama dengan Zionis Israel untuk menggoyang Iran dan tentunya koalisi serangan udara ke Yaman," komentar Ignatius lagi menambahi status di facebooknya.
kerakusnya penguasa membunuh generasi yang tak berdosa.
ReplyDelete