KORANMIGRAN - Aliansi Komite Politik Alternatif mendatangi Gedung Komisi Pemilihan
Umum (KPU) di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Kamis (13/3). Mereka
menyerukan publik melawan Pemilu 2014.
"Terserah bentuknya ke masyarakat. Mau golput, turun ke jalan, atau datang ke TPS tapi coblos-coblos itu kertas suara," ucapan juru bicara demonstran Surya Anta, di depan Gedung KPU.
Menurut Surya, Pemilu tetap saja berisikan partai lama yang prokapitalisme, mencaplok kepentingan rakyat, dan memberangus perserikatan. "Ada juga koruptor dan calon koruptor, Itu tak bisa diharapkan kepada rakyat," imbuhnya.
UU Nomor 8 Tahun 2012 soal pemilu pun, lanjut Surya, harus diubah. Sebab Pemilu tak berpihak pada esesi demokrasi. Mereka menganggap aturan itu berpihak pada kepentingan pemodal.
Sebelum ke KPU, demonstran berorasi di Bundaran Hotel Indonesia (HI). Mereka terdiri dari berbagai serikat buruh, organisasi mahasiswa, petani dan pemuda. Organisasi yang hadir di antaranya: GSPB, SGBN, SBMI, Sebumi, SBM, KPO PPR, Federasi Progresif, Pembebasan, SMI, PPI, FPBI, GRI, Frontjak. (Metrotvnews.com)
"Terserah bentuknya ke masyarakat. Mau golput, turun ke jalan, atau datang ke TPS tapi coblos-coblos itu kertas suara," ucapan juru bicara demonstran Surya Anta, di depan Gedung KPU.
Menurut Surya, Pemilu tetap saja berisikan partai lama yang prokapitalisme, mencaplok kepentingan rakyat, dan memberangus perserikatan. "Ada juga koruptor dan calon koruptor, Itu tak bisa diharapkan kepada rakyat," imbuhnya.
UU Nomor 8 Tahun 2012 soal pemilu pun, lanjut Surya, harus diubah. Sebab Pemilu tak berpihak pada esesi demokrasi. Mereka menganggap aturan itu berpihak pada kepentingan pemodal.
Sebelum ke KPU, demonstran berorasi di Bundaran Hotel Indonesia (HI). Mereka terdiri dari berbagai serikat buruh, organisasi mahasiswa, petani dan pemuda. Organisasi yang hadir di antaranya: GSPB, SGBN, SBMI, Sebumi, SBM, KPO PPR, Federasi Progresif, Pembebasan, SMI, PPI, FPBI, GRI, Frontjak. (Metrotvnews.com)
0 komentar:
Post a Comment