Para perempuan menolak keras semua agenda liberalisasi maupun agenda pasar bebas yang telah dibungkus secara apik dengan sebuah agenda Masyarakat Ekonomi Asean atau MEA.
“Kami menolak semua Agenda MEA. Karena yang jelas sangat merugikan Indonesia, terutama buruh perempuan,” tegas koordinator lapangan (Korlap) aksi, Qori, di Jakarta, hari Minggu pagi tanggal 8 Maret 2015.
Sekitar pukul sebelas siang, semua massa aksi KPP IWD berkumpul di depan Bundaran HI untuk melanjutkan aksinya menyampaikan tuntutannya dengan bergerak langsung menuju ke Istana Negara. Massa aksi juga menyempatkan berhenti di Mahkamah Konstitusi untuk menyerahkan mandat kepada tim 9 KPK.
Dalam aksi IWD 2015 ini massa Buruh Perempuan juga menuntut kepada pemerintahan rezim Joko Widodo untuk menghapuskan sistem kerja kontrak dan outsourcing serta memberikan gaji (upah) yang setara untuk semua para buruh di Indonesia. Aksi perempuan ini selesai dan membubarkan diri di Istana setar pukul 4 sore.
0 komentar:
Post a Comment