Bertaruh nyawa di negeri orang
Demi keluarga dan negara
Tenaga diperas seolah kain pel
Ketika petaka tiba
Siapa kan menolong?
Segala sanjungan hilang
Pujian pahlawan devisa lenyap
Berubah semua menjadi cela
Tanpa tahu di mana salah?
Hak dirampas upah tak jelas ke mana?
Siapa yang bertanggung jawab?
Hanya kewajiban kerja dan biaya saja
Itu saja yang Pemerintah dan perusahaan tuntut
Tak ada yang bicara hak buruh migran
Tak ada yang bicara upah tak dibayar
Tak ada yang bicara buruh disiksa
Perbudakan modern telah dimulai
Jeritan buruh migran berkumandang
Dalam tangis tak berairmata
Kering sudah airmata ditelan siksa
Tak ada yang tersisa
Hanya tubuh penuh luka
Hanya tubuh dengan cacat
Hanya pandangan sinis penuh hina
Jeritan buruh migran
Jakarta - Pondok Kopi, 26 Maret 2015
oleh : Pengantin Merah Indonesia
0 komentar:
Post a Comment