Rakyat Miskin Ingin Lebran, Gruduk Rumah Mensos Tuntut THR, Photo: Ramches SBMI |
Berulangkali aksi demo golongan rakyat jelata dan miskin disuarakan.. kerap kali kering kerontang tenggorokan si jelata bersaing dengan bising dan polusi kendaraan kota metropolitan.
Aksi rakyat miskin ini diikuti sekitar 400 massa aksi. Marlo Sitompul, Ketua Umum SPRI mengatakan bahwa aksi ini kelanjutan dari aksi "Rakyat miskin ingin Lebaran ". Aksi rakyat miskin dengan tuntutan sederhana, hanya berharap THR dari Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansyah.
Ketua Umum SPRI, Marlo Sitompul, dalam orasinya menyampaikan bahwa kebutuhan rakyat miskin dari hari ke hari semakin berat. Harga barang kebutuhan pokok melambung tinggi, sementara bantuan Beras Miskin (Raskin) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) tidak merata. Sampai sekarang tidak ada realisasi dari Mensos, Kenaikan Upah tidak dapat menutupi kebutuhan biaya hidup.
Mensos itu dipilih oleh Jokowi dan Jokowi dipilih oleh rakyat, jadi jika Mensos tidak bisa bekerja, maka rakyat berhak meminta Jokowi mengganti Mensos karena tidak becus menjalankan tugasnya, jelas Marlo lagi dari atas mobil komando.
Tidak diterima oleh Mensos, Khofifah Indar Parawansyah di rumahnya karena massa ibu-ibu itu ditahan aparat kepolisian sekitar pukul 12.25 WIB, aksi berlanjut ke Kementerian Sosial (Kemensos) di kawasan Salemba. Perwakilan massa sempat melakukan pertemuan di dalam gedung Kemensos tapi hasilnya tetap saja sama, Kemensos belum bisa memenuhi tuntutan THR untuk rakyat.
Diatas mobil komando, Dika, sekjen SPRI berjanji akan melakukan aksi terus menerus ke Kemensos bahkan akan menginap jika Mensos tidak bisa mengakomodir tuntutan massa rakyat miskin.
Dukungan solidaritas datang dari aktifis Solidaritas Masyarakat Peduli Harnovia (SMPH), Mahadir, yang menyampaikan dukungannya pada aksi rakyat miskin ini. Dia juga berbagai pengalaman dengan upaya mereka untuk membebaskan 2 orang buruh yang menjadi korban rekayasa hukum di Mempawah, Kalimantan Barat.
"Saya datang dari Pontianak ke Jakarta guna memperjuangkan ketidak adilan yang terjadi terhadap buruh minyak kelapa di Pontianak. Telah terjadi konspirasi keadilan, tindakan sewenang-wenang penyidik polisi terhadap kasus pembunuhan Harnovia Fitriyani. Pelaku sebenarnya bebas berkeliaran, sementara dimunculkan tersangka yang bukan pelaku dari buruh perusahaan minyak kelapa". isi orasinya dari atas mobil Komando PPRI.
Mahadir merasa sangat termotivasi oleh aksi ini dan berharap didukung SPRI dan PPRI untuk terus memperjuangankan keadilan untuk Harnovia, Heri dan Pardan. Dia juga akan melakukan aksi yang sama di Pontianak pasca lebaran.
Dalam aksi itu, massa SPRI membawa spanduk dengan tulisan "Segera Distribusikan Untuk 1.736 Rumah Tangga Miskin (RTM)Jakarta, THR Rakyat Miskin Tanggung Jawab Negara".
Ditulis oleh : Tim SBMI (Ramches Merdeka, Hendra dan Mahadir)
aksi yang lahir dari kesadaran, salam perjuangan
ReplyDelete