728x90 AdSpace

TERKINI
Monday, 14 December 2015

Apasih Revolusi Itu?

Gambaran tentang derakan revolusi
Dua tokoh Revolusioner dunia, Soekarno: Indonesia. Che Guevara: Amerika Selatan. Photo: Istimewa
KORANMIGRAN, JAKARTA - Apa yang dimaksud dengan Revolusi? Bagi sebagian orang yang telah kenyang dengan pendidikan politik kata Revolusi bukanlah hal yang perlu dipertanyakan karna mereka telah memahaminya lebih di luar kepala. Namun bagi orang yang buta akan politik, kata Revolusi hanya mampu diucapkan tanpa memahami artinya.

Pada umumnya Revolusi dapat diartikan sebagai suatu perubahan, perubahan sosial, budaya dan politik dalam suatu Negara. Dimana perubahan itu akan bangkit ketika para pemimpin Negara mulai mengabaikan dan tak lagi memperdulikan kepentingan orang banyak (kaum miskin pada umumnya), justru mementingkan kesejateraan para pemilik modal serta golongan-golongan elite.

Banyak orang yang menginginkan Revolusi untuk bangsa ini, khususnya para pekerja yang tertindas dan tak mampu melawan kekuatan kapitalisme. Namun mereka hanya mampu berteriak dari kejauhan dan berdiri sendiri-sendiri. Perlu diketahui Revolusi tidak akan terjadi jika tidak ada persatuan, jika tidak ada toleransi antar sesama rakyat miskin, dan jika tidak ada keinginan yang sungguh-sungguh.

Apa Yang Bisa Dilakukan Sendirian.?

Apabila telah merasa capek bekerja untuk orang lain dari pada untuk diri sendiri, apabila anda merasa jenuh menggantungkan nasib pada politisi yang tidak dapat dipercaya, apabila anda telah merasa muak menghadapi seksisme, rasisme, dan ketidakadilan, maka sebaiknya anda menjadi bagian dari sebuah gerakan yang berjuang untuk merubahnya, berjuang untuk menggulingkan tatanan bobrok kapitalisme dan membangun suatu sistem masyarakat baru yang lebih baik.

Ada yang mengatakan perubahan seperti itu percuma. Yang percuma itu adalah percaya dengan memperbaiki sistem kapitalisme dapat mengatasi krisis yang kita alami sekarang. Hanya ada satu cara menghentikan kerusakan lingkungan hidup dan mengatasi kesenjangan sosial, yaitu mengambil alih kekuasaan dari mereka yang mendapat keuntungan dari penderitaan rakyat kecil, dari pencemaran lingkungan hidup, kemudian memberi kekuasaan tersebut kepada kaum pekerja atau buruh.

Tidak dapat dipungkiri bahwa para pemilik modal serta keluarganya akan tetap menguasai kehidupan para pekerja, semakin banyak makanan yang diproduksi tetapi semakin banyak pula rakyat yang mati kelaparan. Mungkin kita dapat berharap kesadaran pihak perusahaan tentang kerusakan lingkingan hidup kemudian menggunakan keuntungannya untuk mencegah kerusakan lingkungan, tetapi itu mustahil. Ada baiknya kita bersatu dalam organisasi yang mengusung geraka Revolusioner dan mulai membangun kehidupan baru yang masuk akal. Sebab tidak ada jalan terbaik untuk mewujudkan harapan selain melibatkan diri dalam perlawanan yang positif, nyata dan terorganisir. Itu intinya menjadi seorang sosialis.

Membangun Gerakan Revolusioner 

Di Indonesia terdapat ratusan jutaan penduduk, sekitar 40 orang paling kaya dan sekitar 180 juta rakyat miskin serta sekitar 90 juta buruh formal. Didalam pembagian tersebut juga terdapat pembagian kesadaran, dimana yang dominan saat ini adalah kesadaran para pemilik modal untuk terus meraup keuntungan dari hasil kerja para buruh. Lalu siapa yang akan membangun gerakan Revolusi tersebut?
Kaum buruh mulai bergerak dan semakin besar dalam beberapa tahun terakhir, dari ratusan ribu hingga jutaan kaum buruh yang terlibat masi bisa kita temui dan banyak sekali kaum buruh yang kesadaranya masi terkungkuh kesadaranya para pemilik modal dengan sebutan sekaligus ejekan "PNS" atau Penitip Nasib Sejati. Sementara itu mereka yang meenjadi pemimpin atau bahkan yang sering memimpin aksi-aksi ataupun berorasi belum tentu mereka paling maju. Dalam banyak hal sekarang mereka (lapisan birokras /elite-elite buruh) menjadi lapisan yang mencekik dan menghambat perkembangan gerakan buruh itu sendiri.

Kader-kader gerakan Revolusioner berasal dari individu-individu yang mendapat penindasan nyata dalam kapitalisme, mereka yang membuka pandangannya dan ingin belajar kenapa penindasan terjadi dan mencari jalan keuar dari penindasan tersebut, mereka yang tertarik dengan ide-ide pembebasan ataupun sosialisme. Jumlah individu tersebut dalam masa tenang akan relatif sedikit. Namun seiring perkembangan gerakan kaum buruh dan rakyat maka jumlahnya akan bertamba dan signifikan.

Banyaknya anggota gerakan Revolusioner juga memiliki dampak negatif terhadap perkembangannya sendiri. Terutama ketika kader-kadernya mulai merasa paling paham dengan tujuan Revolusi dan mengangkat berbagai macam ideologi. Maka yang terjadi adalah perpecahan, sehingga muncullah gerakan-gerakan yang mengatasnamakan Revolusioner ataupun Sosialisme namun terkadang tujuanya berbedah-bedah.

Tugas Mendasar Gerakan Revolusioner

Ketika terdapat startifikasi didalam kesadaran kaum buruh dan rakyat. Ketika Revolusi adalah hasil dari aksi/tindakan sadar kaum buruh dan rakyat maka tugas mendasar gerakan Revolusioner adalah membangun kesadaran sosialis tersebut. Menjadikan gerakan Revolusioner yang berbasiskan atas kerja untuk menyebarkan dan meyakinkan kaum buruh dan rakyat atas dasar sosialisme.

Tugas tersebut terbagi menjadi dua. Pertama adalah klarifikasi ideologi atau membangun kejelasan terhadap apa yang diperjuangkan. Termasuk didalamnya adalah melatih kader-kader yang berkomitmen terhadap ide-ide sosialisme. Hal inilah yang menjadi landasan yang kompak dan solid serta kader-kadernya bergerak dalam satu kesatuan tempur dan bahu-membahu memperjuangkan sosialisme karena berlandaskan atas keyakinan mendalam terhadap sosialisme.

Kedua adalah propaganda ide-ide sosialisme. Melalui propaganda gerakan Revolusioner menyebarkan dan meyakinkan buruh dan rakyat atas ide-ide Sosialisme dan Revolusi. Penjelasan yang utuh, luas dan menjeneralisasi berbagai pengalaman historis maupun kontemporer mengenai sosialisme. Konsekuensinya propaganda terutama menggunakan cara tertulis, seperti melalui medsos, koran, selebaran, ataupun buku.

Gerakan Revolusioner menggunakan dua jenis propaganda yaitu secara umum dan kongkrit. Propaganda umum terkait ide-ide inti sosialisme. Sebagai contoh tentang ekonomi politik kapitalisme dari perjuangan kaum buruh. Sementara propaganda kongkrit seperti mengangkat satu isu spesifik untuk menjelaskan dan meyakinkan kebenaran sosialisme. Seperti kita menggunakan isu kenaikan harga BBM untuk menjelaskan bagaimana kebutuhan akan program-program sosialis dibawah kontrol kaum buruh. (q-fly92)
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Post a Comment

Item Reviewed: Apasih Revolusi Itu? Rating: 5 Reviewed By: Zulkifly lamading