 |
| Photo yang diduga digunakan pelaku penipuan yang diberikan oleh korban dan bukti-bukti pengiriman uang yang disimpan oleh korban. Photo: Zulkifly L. |
KORANMIGRAN - Seorang Buruh Migran Indonesia (BMI) bernama Rokilah berasal dari Serang Banten yang bekerja di Hongkong mengaku ditipu oleh pacarnya selama 1 tahun hingga merugi kurang lebih Rp 60 Juta.
Rokilah yang baru saja pulang ke Indonesia pada tanggal 29 Februari 2016, karena di PHK oleh majikannya langsung mengadukan kasus penipuan yang dialaminya ke Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) di Jakarta.
"Saya ditipu oleh seorang pria yang bernama Junaedi Setiawan bin H. Usman, Saya kenal dia setelah beberapa bulan bekerja di Hongkong, kita kenal dan berkomunikasi melalui MedSos." Kata Rokilah kepada SBMI.
Lanjut Rokilah menjelaskan kronologis penipuan yang dialaminya, "katanya dia tinggal di Jakarta Pusat dan bekerja di BASARNAS, sejak kami pacaran dari bulan Maret 2015 dia (Junaedi) selalu meminta untuk dikirimkan uang jutaan rupiah dan juga pulsa setiap bulan" ujar Rokilah.
Lebih lanjut Rokilah menjelaskan alasan Junaedi meminta uang, "Alasannya macam-macam, pertama dia mengajak aku tunangan di kantor Batalion Padang, lalu dia meminta untuk dikirimkan uang sebesar Rp 8 Juta untuk biaya tunagan kami, tapi saya tidak mau tunangan namun saya mengirimkannya uang karena dia mengancam dan mau memasukkan keluarga ku kepenjara." Jelas Rokilah.
"Selanjutnya alasannya meminta uang untuk biaya pelantikan, pemindahan tugas, bibinya masuk rumah sakit danlain-lain. Yang totalnya mencapai kurang lebih Rp 60 Juta" pungkas Rokilah.
Tanpa alasan jelas sang pacar alias penipu mengancam korbanya untuk mendapatkan apa yang dia inginkan, setelah diintrogasi lebih lanjut oleh SBMI akhirnya Rokilah mengatakan bahwa si pelaku menyimpan foto bugil dirinya yang dijadikan alat untuk memeras.
"Dia menyimpan foto diriku yang tengah bugil, dia mengambil foto itu dengan cara screnshot pada saat kami sedang video call an, lalu aku selalu diancam kalau dia akan menyebarkan foto ku jika aku tidak memenuhi permintaanya untuk dikirimi uang." Jelas Rokilah lagi.
Setelah mendengar semua pengaduan Rokilah, SBMI menilai bahwa kasus penipuan terhadap BMI dengan modus memacari serta mengancam dengan foto bugil bukanlah modus baru, karena sebelumnya sudah banyak BMI yang tertipu dengan modus serupa.
Sementa itu Ketua Umum SBMI, Nisma Abdullah menegaskan bahwa SBMI akan melakukan pendampingan untuk mengusut kasus penipuan terhadap BMI.
"Selai mengadvokasi BMI untuk menuntut hak-hak nya terhadap PPTKIS dan perusahaan asuransi, SBMI juga bertanggung jawab mengadvokasi kasus penipuan yang menimpa BMI tersebut," Jelas Nisma Abdullah.
0 komentar:
Post a Comment